VIRUS INFLUENZA
MAKALAH
Disusun
untuk
memenuhi tugas
akhir matakuliah
Setruktur Hewan
Disusunoleh :
Atep
abdul lathif fauzi: 1210206015
Pendidikan Biologi/A/III
FAKULTAS
TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI
SUNAN
GUNUNG DJATI
BANDUNG
2011
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 2
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................... 2
BAB II ISI.......................................................................................................... 4
A. Pengertian Virus
influenza....................................................................... 4
B. Jenis virus influenza 5
C. Replikasi Virus influenza............................................................................. 6
D. Penularan, Gejala, dan Vaksinasi Virus
influenza........................................ 6
E. Penyakit
Virus influenza ......................................................................... 8
F. Bagaimana
membedakan common coold dengan Flu.............................. 9
BAB III PENUTUP........................................................................................... 10
A. Kesimpulan............................................................................................. 10
B. Daftar
pustaka......................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Dalam beberapa tahun
terakhir ini perhatian dunia kesehatan terpusat kepada semakin merebaknya
penularan avian influenza A (H5N1). Meningkatnya kasus infeksi H5N1 yang
menyebabkan kematian pada manusia sangat dihawatirkan dapat berkembang menjadi
wabah pandemi yang berbahaya bagi umat manusia di muka bumi ini.
Sejak lebih dari satu abad
yang lalu, beberapa subtipe dari virus influenza A telah menghantui manusia.
Berbagai variasi mutasi subtipe virus influenza A yang menyerang manusia dan
telah menyebabkan pandemi (Gambar 1), sehingga tidak mengherankan jika kewaspadaan
global terhadap wabah pandemi flu burung mendapatkan perhatian yang
serius.Diawali pada tahun 1918 dunia dikejutkan oleh wabah pandemi yang
disebabkan virus influenza,
yang telah membunuh lebih dari 40.000 orang, dimana subtipe yang mewabah saat
itu adalah virus H1N1 yang dikenal dengan “Spanish Flu”. Tahun 1957 kembali
dunia dilanda wabah global yang disebabkan oleh kerabat dekat virus yang
bermutasi menjadi H2N2 atau yang dikenal dengan “Asian Flu” yang telah
merenggut 100.000 jiwa meninggal. Pada tahun 1968, virus flu kembali
menyebabkan wabah pandemi dengan merubah dirinya menjadi H3N2. Mutan virus yang
dikenal dengan “Hongkong Flu” ini telah menyebabkan 700.00 orang meninggal
dunia.
Saat ini dunia kembali
dikagetkan dengan merebaknya avian influenza H5N1 yang pertama kali menyerang
dan menewaskan 6 orang penduduk Hongkong pada tahun 1997 dari 18 orang yang
terinfeksi (Horimoto T, Kawaoka Y. 2001).
BAB II
ISI
2.1 Pengertian Virus Influenza
Influenza, biasa disebut sebagai flu, merupakan penyakit menular yang
disebabkan oleh virus RNA dari keluarga Orthomyxoviridae yang mempengaruhi
burung dan mamalia. Nama influenza berasal dari Italia: influenza, yang berarti
“mempengaruhi” (Latin: influentia). Gejala umum penyakit ini adalah badan terasa
panas dingin, demam, sakit tenggorokan, nyeri otot, sakit kepala parah, batuk,
kelemahan dan rasa tidak nyaman. Gejala yang paling serng terjadi adalah demam
dan batuk. Dalam kasus lebih serius, influenza menyebabkan radang paru-paru,
yang dapat menimbulkan kematian, khususnya bagi kaum muda dan orang tua.
Biasanya, influenza ditularkan melalui udara oleh batuk atau bersin,
menciptakan udara di sekitarnya yang mengandung virus. Influenza juga dapat
ditularkan melalui kotoran burung, air liur, nasal secretions (ingus), kotoran
dan darah. Infeksi juga terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh. Udara yang
tercemar virus ini dianggap bisa menyebabkan infeksi kebanyakan, walaupun
demikian, cara penularan dari udara ke tubuh masih belum jelas. Virus influenza
dapat menjadi tidak aktif/mati oleh sinar matahari, disinfectan dan deterjen.
Virus dapat juga dibunuh oleh sabun; sering mencuci tangan mengurangi risiko
infeksi.Influenza menyebar di seluruh dunia dalam wabah musiman, menjadi
menyebabkan kematian bagi ratusan ribu – juta per tahun pada tahun-tahun
pandemi. Tiga pandemi influenza terjadi pada abad ke 20 dan membunuh puluhan
juta orang, dengan masing-masing yang disebabkan oleh pandemi strain virus baru
pada manusia. Seringkali, strain-strain baru ini memunculkan strain virus flu
baru yang menyebar ke manusia dari jenis hewan tertentu, atau strain virus flu
manusia mengambil gen dari virus yang biasanya infects burung atau babi
(sehingga memunculkan strain terbaru lagi).
Strain yang bernama Avian (H5N1) menaikkan kekhawatiran akan munculnya
pandemi influenza yang baru, setelah muncul di Asia pada tahun 1990-an, tetapi
ini belum berkembang ke bentuk yang mudah menyebar antar manusia. Pada bulan
April 2009 sebuah strain flu berkembang, yang merupakan kombinasi dari gen
manusia, babi, dan flu burung. Sebelumnya ini dikenal sebagai “flu babi”,
munculnya di Mexico.
Vaksinasi terhadap influenza biasanya diberikan kepada orang-orang di
negara-negara berkembang dan pada peternakan unggas. Vaksin influenza yang
paling umum bagi manusia adalah vaksin trivalent (TIV) yang mengandung bahan
pembunuh material tiga jenis virus. Biasanya, vaksin ini berisi bahan dari dua
virus influenza subtype A dan satu strain virus influenza subtype B. TIV tidak
membawa risiko transmisi penyakit. Sebuah vaksin yang diformulasikan untuk satu
tahun mungkin tidak efektif pada tahun berikutnya sejak virus influenza
mengalami perkembangan pesat, dan strain baru cepat menggantikan strain yang
lama. Obat antivirus dapat digunakan untuk mengobati influenza secara efektif,
contohnya neuraminidase inhibitors.
2.2 Jenis Virus Influenza
Dalam klasifikasi virus, virus influenza adalah suatu virus RNA keluarga
Orthomyxoviridae, yang terdiri dari lima genera:
- Influenza virus A (lihat penjelasan di bawah),
- Influenza virus B (lihat penjelasan di bawah),
- Influenza virus C (lihat penjelasan di bawah),
- Isavirus, menginfeksi ikan salmon,
- Thogotovirus, menyebabkan demam dan Encephalitis (inflamasi pada otak manusia); bereplikasi dalam sel tubuh tick (sejenis kumbang kecil) dan hewan vertebrata tertentu.
Virus-virus ini terkait dekat dengan virus parainfluenza manusia, dimana
virus-virus RNA termasuk dalam keluarga paramyxovirus yang umum menyebabkan
infeksi pernafasan pada anak-anak (khususnya bayi), namun juga dapat
menyebabkan penyakit yang serupa dengan influenza pada orang dewasa.
InfluenzavirusA
Genus ini memiliki satu spesies yaitu virus influenza A. Burung perairan liar di alam bebas menjadi rumah bagi berbagai variasi influenza A. Sesekali, virus yang ditularkan ke spesies lain dan mungkin akan menyebabkan wabah bagi unggas di suatu kawasan tertentu atau menimbulkan pandemi influenza bagi manusia. Diantara tiga jenis influenza, Virus-virus type A adalah patogen yang paling mematikan bagi manusia dan menyebabkan penyakit yang paling parah. Virus influenza A dapat dibagi menjadi beberapa serotype yang berbeda berdasarkan respon antibodi terhadap virus ini. Serotype-serotype yang telah dikonfirmasi pada manusia, dikenal sebagai pandemi pembawa kematian adalah:
Genus ini memiliki satu spesies yaitu virus influenza A. Burung perairan liar di alam bebas menjadi rumah bagi berbagai variasi influenza A. Sesekali, virus yang ditularkan ke spesies lain dan mungkin akan menyebabkan wabah bagi unggas di suatu kawasan tertentu atau menimbulkan pandemi influenza bagi manusia. Diantara tiga jenis influenza, Virus-virus type A adalah patogen yang paling mematikan bagi manusia dan menyebabkan penyakit yang paling parah. Virus influenza A dapat dibagi menjadi beberapa serotype yang berbeda berdasarkan respon antibodi terhadap virus ini. Serotype-serotype yang telah dikonfirmasi pada manusia, dikenal sebagai pandemi pembawa kematian adalah:
- H1N1 yang menyebabkan flu Spanyol tahun 1918, dan
flu babi tahun 2009
- H2N2 yang menyebabkan Flu Asia di tahun 1957
- H3N2 yang menyebabkan Flu di Hong Kong 1968
- H5N1, (Flu Burung) sebuah ancaman pandemi merupakan flu musiman 2007-2008
- H7N7, yang memiliki potensi zoonotic yang tidak biasa
- H1N2, endemik pada manusia dan babi
- H9N2
- H7N2
- H7N3
- H10N7
- H2N2 yang menyebabkan Flu Asia di tahun 1957
- H3N2 yang menyebabkan Flu di Hong Kong 1968
- H5N1, (Flu Burung) sebuah ancaman pandemi merupakan flu musiman 2007-2008
- H7N7, yang memiliki potensi zoonotic yang tidak biasa
- H1N2, endemik pada manusia dan babi
- H9N2
- H7N2
- H7N3
- H10N7
InfluenzavirusB
Genus ini memiliki satu spesies, Virus influenza B. Influenza B hampir seluruhnya menginfeksi manusia dan sangat sedikit menginfeksi dibandingkan influenza A. Satu-satunya binatang yang diketahui rentan terhadap infeksi influenza B adalah singa laut dan ferret (sejenis musang?). Kemampuan bermutasi jenis influenza ini 2-3 kali lebih rendah dibandingkan tipe A, sehingga memiliki tingkat keragaman genetik yang rendah yaitu hanya terdapat satu serotype influenza B. Sebagai akibatnya, antigennya pun kurang beragam, imunitas untuk influenza B biasanya diperoleh manusia pada usia dini. Namun, bukan berarti influenza B tidak bisa lagi bermutasi.
Genus ini memiliki satu spesies, Virus influenza B. Influenza B hampir seluruhnya menginfeksi manusia dan sangat sedikit menginfeksi dibandingkan influenza A. Satu-satunya binatang yang diketahui rentan terhadap infeksi influenza B adalah singa laut dan ferret (sejenis musang?). Kemampuan bermutasi jenis influenza ini 2-3 kali lebih rendah dibandingkan tipe A, sehingga memiliki tingkat keragaman genetik yang rendah yaitu hanya terdapat satu serotype influenza B. Sebagai akibatnya, antigennya pun kurang beragam, imunitas untuk influenza B biasanya diperoleh manusia pada usia dini. Namun, bukan berarti influenza B tidak bisa lagi bermutasi.
InfluenzavirusC
Genus ini memiliki satu spesies, virus influenza C yang menginfeksi manusia, anjing dan babi, kadang-kadang menyebabkan sakit parah dan epidemik (wabah) pada tingkat lokal. Influenza C sangat sedikit dibandingkan dengan jenis lainnya dan biasanya menyebabkan penyakit ringan pada anak-anak.
Genus ini memiliki satu spesies, virus influenza C yang menginfeksi manusia, anjing dan babi, kadang-kadang menyebabkan sakit parah dan epidemik (wabah) pada tingkat lokal. Influenza C sangat sedikit dibandingkan dengan jenis lainnya dan biasanya menyebabkan penyakit ringan pada anak-anak.
2.3 Reflikasi
Virus Influenza
Virus-virus hanya
dapat melakukan replikasi pada sel hidup. Infeksi Influenza dan replikasi
adalah proses multi-step: pertama, virus mengikatkan dirinya dan masuk ke dalam
sel, kemudian mengirimkan genome-nya ke suatu tempat dimana ia dapat
memproduksi salinan protein virus baru dan RNA, kemudian semua komponen
berkumpul yang menjadi partikel virus baru dan akhirnya keluar dari sel host
(tempat menggandakan diri tadi).
2.4 Penularan,
Gejala, dan Vaksinasi Virus
influenza
Seseorang yang terjangkit influenza bisa terlihat sehat antara dua-tiga
hari setelah terinfeksi dan bisa menularkan selama sedikitnya sekitar sepuluh
hari. Anak-anak lebih banyak tertular dari orang dewasa dan virus menetap dan
tidak memperlihatkan gejala sampai dua minggu setelah terinfeksi.
Influenza dapat
menyebar dalam tiga cara:
- Melalui lendir bersin yang masuk ke dalam mata, hidung atau mulut orang lain yang sehat,
- Melalui udara tercemar virus dari orang yang batuk, bersin dan ludahan kemudian masuk lewat pernafasan orang sehat,
- Melalui tangan ke mulut baik dari kejangkitan permukaan langsung atau kontak pribadi, seperti berjabat tangan.
Ketiga cara di atas berkontribusi terhadap penyebaran virus. Pada jalur
udara, suatu tetesan kecil cairan yang berisi virus influenza (kira-kira
berdiameter 0,5 hingga 5 μm) yang terhirup sudah cukup untuk menjadi infeksi
bagi seseorang. Meskipun demikian, walau satu bersin bisa berisi 40.000 tetes
cairan, kebanyakan dari tetesan ini akan segera hilang di udara. Ketahanan
influenza berada di udara terbuka kelihatannya dipengaruhi oleh tingkat
kelembaban dan radiasi UV: dengan kelembaban dan kurangnya sinar matahari di
musim dingin mungkin membantu virus bisa bertahan lama.
Virus influenza dapat menular melalui kontaminasi terhadap permukaan
seperti kertas, kenop pintu, tombol lampu dan barang-barang rumah tangga
lainnya. Waktu yang diperlukan virus untuk tetap bertahan pada permukaan benda
bervariasi. Mereka dapat tetap hidup dalam satu sampai dua hari pada lapisan yang
keras atau permukaan tidak berpori seperti logam atau plastik; selama sekitar
lima belas menit pada kertas tisu kering, dan hanya lima menit di kulit. Namun,
jika virus berada di lendir, maka mereka akan bisa bertahan dalam waktu lama.
Gejala
Gejala influenza dimulai secara cepat dalam satu hingga dua hari setelah terinfeksi. Biasanya gejala pertama adalah bersin atau sensasi rasa kaku, demam juga umum terjadi di awal infeksi, dengan suhu tubuh berkisar 38-39 ° C. Banyak orang yang sakit flu lebih memilih bertahan di tempat tidur untuk beberapa hari. Sakit flu menimbulkan rasa sakit dan nyeri di seluruh tubuh mereka, yang lebih parah di punggung dan kaki. Gejala influenza yang mungkin bisa terjadi yaitu:
- Badan nyeri, terutama sendi dan tenggorokan
- Kedinginan dan demam yang ekstrim
- Kelelahan
- Sakit kepala (Headache)
- Mata berair
- Mata, kulit (terutama wajah), mulut, hidung dan tenggorokan memerah
- Abdominal pain/sakit perut pada anak-anak (dengan influenza B).
Gejala influenza dimulai secara cepat dalam satu hingga dua hari setelah terinfeksi. Biasanya gejala pertama adalah bersin atau sensasi rasa kaku, demam juga umum terjadi di awal infeksi, dengan suhu tubuh berkisar 38-39 ° C. Banyak orang yang sakit flu lebih memilih bertahan di tempat tidur untuk beberapa hari. Sakit flu menimbulkan rasa sakit dan nyeri di seluruh tubuh mereka, yang lebih parah di punggung dan kaki. Gejala influenza yang mungkin bisa terjadi yaitu:
- Badan nyeri, terutama sendi dan tenggorokan
- Kedinginan dan demam yang ekstrim
- Kelelahan
- Sakit kepala (Headache)
- Mata berair
- Mata, kulit (terutama wajah), mulut, hidung dan tenggorokan memerah
- Abdominal pain/sakit perut pada anak-anak (dengan influenza B).
Hal yang sulit adalah membedakan antara common cold (Acute viral
rhinopharyngitis) dengan influenza karena mereka menimbulkan gejala yang mirip
pada tahap awal terinfeksi. Namun flu dapat dikenali dengan demam tinggi dengan
serangan mendadak dan sangat kelelahan. Diare adalah gejala yang tidak biasa
dari influenza pada orang dewasa, meskipun ini terlihat pada beberapa kasus
manusia akibat H5N1 (flu burung) dan dapat menjadi gejala pada anak-anak.
Dari gejala yang tercantum di atas, kombinasi demam dengan batuk, sakit
tenggorokan dan/atau keluarnya ingus dapat meningkatkan keakuratan diagnostik.
Vaksinasi
Vaksinasi terhadap influenza dengan vaksin influensa sering dianjurkan untuk kelompok berisiko tinggi, seperti anak-anak dan orang tua, atau orang-orang yang memiliki asma, diabetes, atau penyakit jantung. Efektivitas vaksin influenza ini bervariasi. Karena tingginya tingkat mutasi virus, vaksin influenza tertentu biasanya memberikan perlindungan untuk tidak lebih dari beberapa tahun.
Vaksinasi terhadap influenza dengan vaksin influensa sering dianjurkan untuk kelompok berisiko tinggi, seperti anak-anak dan orang tua, atau orang-orang yang memiliki asma, diabetes, atau penyakit jantung. Efektivitas vaksin influenza ini bervariasi. Karena tingginya tingkat mutasi virus, vaksin influenza tertentu biasanya memberikan perlindungan untuk tidak lebih dari beberapa tahun.
Suatu hal yang memungkinkan bagi manusia untuk tetap terinfeksi influenza
walaupun kita sudah divaksinasi. Vaksin dire-formulasi setiap musim untuk
beberapa strain flu, tetapi adalah hal yang tidak mungkin untuk memasukkan
semua strain yang aktif menginfeksi manusia dalam satu musim. Diperlukan Waktu
kurang lebih enam bulan bagi produsen obat untuk merumuskan dan menghasilkan
jutaan dosis yang diperlukan untuk menangani wabah. Vaksin memakan waktu
sekitar dua minggu untuk menjadi efektif, sehingga dalam jangka waktu itu,
seseorang yang telah divaksin masih memungkinkan untuk terkena penyakit
influenza (dari jenis strain virus yang sama dengan yang divaksinkan ke
tubuhnya).
Perawatandanpengobatan
Orang dengan flu disarankan untuk banyak istirahat, minum banyak cairan, menghindari penggunaan alkohol dan tembakau, dan jika perlu, menggunakan obat seperti parasetamol (acetaminophen) untuk meringankan dengan demam dan nyeri otot yang berhubungan dengan flu. Anak-anak and remaja dengan gejala flu terutama demam jangan menggunakan aspirin saat Influenza (khususnya influenza tipe B), karena hal tersebut dapat mengakibatkan syndrome Reye (penyakit yang berpotensi fatal hati). Influenza disebabkan oleh virus dan antibiotik tidak berpengaruh terhadap infeksi kecuali diresepkan untuk infeksi kedua yang disebabkan oleh bakteri seperti radang paru-paru. Obat antivirus dapat efektif, tetapi beberapa jenis influenza yang dapat menunjukkan perlawanan (resisten) terhadap obat antivirus.
Orang dengan flu disarankan untuk banyak istirahat, minum banyak cairan, menghindari penggunaan alkohol dan tembakau, dan jika perlu, menggunakan obat seperti parasetamol (acetaminophen) untuk meringankan dengan demam dan nyeri otot yang berhubungan dengan flu. Anak-anak and remaja dengan gejala flu terutama demam jangan menggunakan aspirin saat Influenza (khususnya influenza tipe B), karena hal tersebut dapat mengakibatkan syndrome Reye (penyakit yang berpotensi fatal hati). Influenza disebabkan oleh virus dan antibiotik tidak berpengaruh terhadap infeksi kecuali diresepkan untuk infeksi kedua yang disebabkan oleh bakteri seperti radang paru-paru. Obat antivirus dapat efektif, tetapi beberapa jenis influenza yang dapat menunjukkan perlawanan (resisten) terhadap obat antivirus.
Dua kelas obat antivirus yang
digunakan melawan influenza adalah neuraminidase inhibitors dan M2 protein
inhibitors (adamantane derivatif). Neuraminidase inhibitors merupakan pilihan
tingkat sedang untuk infeksi virus flu karena kurang beracun dan lebih efektif,
namun CDC merekomendasikan penggunaan M2 inhibitors selama musim influenza
2005-2006 karena tingginya resistensi obat.
Neuraminidaseinhibitors
Obat antivirus seperti oseltamivir (nama dagangnya Tamiflu) dan zanamivir (nama dagangnya Relenza) adalah neuraminidase inhibitors yang dirancang untuk menghentikan penyebaran virus dalam tubuh. Obat ini sering efektif terhadap influenza A dan B. The Cochrane collaboration (grup yang berisi orang-orang yang bersedia memberikan penilaian obat) me-review obat-obatan ini dan menyimpulkan bahwa obat-obatan ini dapat mengurangi gejala dan komplikasi. Strain-strain virus influenza yang berbeda-beda memiliki tingkat daya tahan terhadap antiviral ini, dan adalah mustahil bagi kita untuk bisa memprediksi tingkat perlawanan apa yang mungkin akan muncul pada pandemi strain di masa mendatang.
Obat antivirus seperti oseltamivir (nama dagangnya Tamiflu) dan zanamivir (nama dagangnya Relenza) adalah neuraminidase inhibitors yang dirancang untuk menghentikan penyebaran virus dalam tubuh. Obat ini sering efektif terhadap influenza A dan B. The Cochrane collaboration (grup yang berisi orang-orang yang bersedia memberikan penilaian obat) me-review obat-obatan ini dan menyimpulkan bahwa obat-obatan ini dapat mengurangi gejala dan komplikasi. Strain-strain virus influenza yang berbeda-beda memiliki tingkat daya tahan terhadap antiviral ini, dan adalah mustahil bagi kita untuk bisa memprediksi tingkat perlawanan apa yang mungkin akan muncul pada pandemi strain di masa mendatang.
M2inhibitors(adamantanes)
Obat-obatan antivirus amantadine dan rimantadine memberi suatu halangan/ blok terhadap saluran ion virus (M2 protein) dan mencegah virus menginfeksi sel. Obat ini kadang-kadang efektif terhadap influenza A apabila diberikan pada awal infeksi tapi selalu tidak efektif terhadap influenza B. Penelitian untuk resistensi influenza terhadap amantadine dan rimantadine di Amerika dengan mengisolasi H3N2 menunjukkan peningkatan menjadi 91 % pada 2005. Tingginya perlawanan ini mungkin karena mudahnya mendapatkan amantadines sebagai bagian dari persiapan menghadapi musim dingin di negara-negara seperti seperti China dan Rusia, mereka juga menggunakan ini untuk mencegah wabah influenza unggas di peternakan.
Obat-obatan antivirus amantadine dan rimantadine memberi suatu halangan/ blok terhadap saluran ion virus (M2 protein) dan mencegah virus menginfeksi sel. Obat ini kadang-kadang efektif terhadap influenza A apabila diberikan pada awal infeksi tapi selalu tidak efektif terhadap influenza B. Penelitian untuk resistensi influenza terhadap amantadine dan rimantadine di Amerika dengan mengisolasi H3N2 menunjukkan peningkatan menjadi 91 % pada 2005. Tingginya perlawanan ini mungkin karena mudahnya mendapatkan amantadines sebagai bagian dari persiapan menghadapi musim dingin di negara-negara seperti seperti China dan Rusia, mereka juga menggunakan ini untuk mencegah wabah influenza unggas di peternakan.
2.5 Penyakit Virus Influenza
Gejala infeksi influenza A
mirip dengan flu musiman. Hal ini mempersulit proses diagnosis penyakit yang
kini mewabah di beberapa negara. Untuk mengantisipasi penyebaran virus itu,
kemampuan diagnosis dan laboratorium di Indonesia perlu diperkuat.
“Gejala flu H1N1 (influenza A) pada manusia
secara umum sama dengan flu musiman, mulai dari tanpa gejala sampai pneumonia
dan meninggal,” kata dr Priyanti Z Soepandi, dokter spesialis paru dari Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Persahabatan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan level
kewaspadaan pandemi H1N1 pada fase 5, yaitu penularan antarmanusia.
Sejumlah gejala yang perlu
dicurigai H1N1 adalah gejala mirip influenza sampai pneumonia. Gejala penyakit pernapasan akut yang baru terjadi
perlu diwaspadai bila disertai lendir berlebihan dari hidung, sakit
tenggorokan, dan batuk. Apalagi bila dalam tujuh hari sebelum sakit ada kontak
dengan kasus konfirmasi H1N1 atau berkunjung ke area kasus konfirmasi H1N1.
Pada orang dewasa, keadaan
gawat darurat ditandai kesulitan bernapas atau bernapas pendek, nyeri atau rasa
tertekan pada dada dan perut, pusing tiba-tiba, dan muntah berat. Untuk
mendiagnosis, spesimen harus diambil secepat mungkin dan diperiksa dengan real
time PCR (polymerase chain reaction), kultur virus, dan tes lain.
Kondisi gawat darurat pada
anak ditandai pernapasan cepat atau sulit bernapas, warna kulit kebiruan, tidak
cukup minum, susah bangun dan tidak berinteraksi, serta amat rewel.
Gejala mirip flu membaik,
tetapi lalu kembali dengan gejala demam dan batuk hebat, diare, serta muntah.
Influenza (flu) merupakan penyakit saluran napas yang disebabkan virus
influenza. Influenza sangat menular. Ia dapat menyebabkan gejala ringan sampai
berat, bahkan kematian. Pencegahan terbaik adalah dengan memberi vaksin
influenza.
Sebelum adanya vaksin, di Amerika, setiap tahunnya influenza menyerang 5% sampai 20% penduduk, dengan 200,000 orang terpaksa dirawat karena komplikasi, dan 36,000 orang meninggal. Yang paling berisiko adalah anak-anak kurang dari lima tahun dan orang tua lebih dari 65 tahun.
Sebelum adanya vaksin, di Amerika, setiap tahunnya influenza menyerang 5% sampai 20% penduduk, dengan 200,000 orang terpaksa dirawat karena komplikasi, dan 36,000 orang meninggal. Yang paling berisiko adalah anak-anak kurang dari lima tahun dan orang tua lebih dari 65 tahun.
Gejala influenza bervariasi dari ringan sampai berat, biasanya berupa:
- Demam yang seringkali tinggi
- Sakit kepala
- Merasa letih
- Batuk kering
- Nyeri tenggorok
- Hidung beringus atau tersumbat
- Nyeri otot
- Gejala perut misalnya mual, muntah, diare, yang lebih sering terjadi pada anak
Sebagian besar orang yang sakit akan sembuh dalam beberapa hari sampai
kurang dari 2 minggu. Tetapi, beberapa orang dapat mengalami komplikasi berat
seperti pneumonia atau radang paru, infeksi telinga atau infeksi sinus.
Influenza juga memperberat penyakit kronik yang sudah ada, misalnya asma,
penyakit jantung dan lain-lain.
Penyebaran influenza adalah melalui percikan ludah, disebut sebagai droplet
spread. Percikan ludah terjadi bila seseorang batuk atau bersin. Influenza
juga dapat menular bila seseorang menyentuh saputangan yang mengandung percikan
ludah, kemudian menyentuh hidungnya sendiri tanpa mencuci tangan.
Orang dewasa dapat menularkan sejak hari pertama sampai hari ke lima. Anak-anak dapat menularkan sampai lebih dari 7 hari. Tidak heran bahwa penularan mudah sekali terjadi.
Gejala muncul sejak hari pertama tertular atau bisa setelah 4 hari. Ini berarti bahwa orang yang sakit dapat menularkan sebelum ia betul-betul merasa sakit. Beberapa orang bahkan tidak merasa sakit sama sekali tetapi tetap menularkan ke orang lain.
Orang dewasa dapat menularkan sejak hari pertama sampai hari ke lima. Anak-anak dapat menularkan sampai lebih dari 7 hari. Tidak heran bahwa penularan mudah sekali terjadi.
Gejala muncul sejak hari pertama tertular atau bisa setelah 4 hari. Ini berarti bahwa orang yang sakit dapat menularkan sebelum ia betul-betul merasa sakit. Beberapa orang bahkan tidak merasa sakit sama sekali tetapi tetap menularkan ke orang lain.
2.6 Bagaimana
membedakan common coold dengan Flu
- Keduanya menyerang saluran napas dengan gejala yang mirip, tetapi virusnya berbeda.
- Gejala flu lebih berat, meliputi demam, tubuh terasa ngilu, lelah dan batuk.
- Common cold biasanya menunjukkan gejala lebih ringan berupa ingus meler atau hidung tersumbat. Tidak menyebabkan pneumonia, infeksi bakteri sekunder dan tidak pernah masuk rumah sakit.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ada 3 tipe virus influenza: A, B dan C. Virus
influenza tipe C hanya menyebabkan gejala saluran napas yang ringan dan tidak
menyebabkan wabah. Virus influenza A dan B menyebabkan wabah. Virus influenza A
terdiri dari beberapa subtipe tergantung protein di permukaan virus, yaitu hemagglutinin (H) dan neuraminidase (N). Ada 16 subtipe hemagglutinin dan 9 subtipe neuraminidase. Yang paling sering menyerang manusia adalah
virus influenza A (H1N1) dan A (H3N2).
Virus influenza B tidak dibagi dalam subtipe.
Virus influenza A (H1N1), A (H3N2), dan influenza B terdapat di dalam vaksin influenza, sehingga manusia mendapat perlindungan terhadap influenza A dan B.
Virus influenza B tidak dibagi dalam subtipe.
Virus influenza A (H1N1), A (H3N2), dan influenza B terdapat di dalam vaksin influenza, sehingga manusia mendapat perlindungan terhadap influenza A dan B.
3.2 Daftar Pustaka
WHO meeting on development and evaluation of influenza
pandemic vaccines, 2-3 November 2005: http://www.who.int/
vaccine_research/diseases/influenza/mtg_021205/en/ index2.html.
2005. available from: http://
www.who.int/csr/resources/ publications/influenza/WHO.
Mount AW, Kwong H., Isureita HS, et.al. Case control
study of risk factors for avian influenza A(H5N1) disease, Hongkong, 1997. J
Infect Dis 1999 : 505-508
Peiris JS, Yu WC, Leung CW, et al. Re-emergence of
fatal human in-
fluenza A subtype H5N1 disease. Lancet 2004; 363:
617-619.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar