PARKINSON
MAKALAH
Disusun
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Struktur
Hewan
Dosen:Meti
Maspupah, M.Pd.
Disusun
Oleh :
ATEP ABDUL
LATHIF FAUZI (1210206015)
Pendidikan
Biologi III/A
PENDIDIKAN
BIOLOGI
FAKULTAS
TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI
SUNAN
GUNUNG DJATI
BANDUNG
2011
KATA PENGANTAR
Segala
puji kami panjatkan kehadirat Illahi Rabbi, berkat rahmat dan taufiq-Nya
sehingga makalah Struktur Hewan ini dapat diselesaikan. Makalah ini disusun
berdasarkan materi yang tertera pada silabus mata kuliah Struktur Hewan pada
program S1 Pendidikan Biologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Penyusunan
makalah ini dimaksudkan untuk memberikan tambahan referensi bagi mahasiswa agar
memahami lebih dalam terhadap materi-materi bab ini.
Makalah yang berjudul “parkinson” disusun
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Struktur Hewan yang bertujuan untuk memperluas
pemahaman terutama pada pembahasan yang akan disajikan, selain itu juga
penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk membiasakan mahasiswa menulis atau
menyusun sebuah karya ilmiah. Adapun
makalah ini disusun secara ringkas dan sistematis agar pembaca dapat memahami dengan lebih mudah.
Makalah ini
tidak luput dari kekurangan. Karenanya, segala kritik dan saran untuk
penyempurnaannya sangat kami nantikan. Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat
untuk kita semua.
Bandung,
20 September 2011
Penulis
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar ......... i
Daftar
Isi ........ ii
BAB 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
BAB 2 Pembahasan
A. Fungsi jaringan saraf.......................................................................... 1
B. Sistem jaringan saraf.......................................................................... 1
C. Elemen-elemen jaringan saraf ........................................................... 1
D. Jenis-jenis sel saraf............................................................................. 2
E. Struktur sel saraf............................................................................... 2
F. Jaringan ikat saraf............................................................................... 5
G. Akhiran saraf...................................................................................... 7
H. Penyakit Parkinson............................................................................. 8
BAB 3 Penutup
Kesimpulan
Daftar
Pustaka
BAB
I
PENDAHULIUAN
1.1 Latar Belakang
Jaringan
saraf terdapat hampir di seluruh
jaringan tubuh sebagai jaringan komunikasi. Dalam melaksanakan fungsinya,
jaringan saraf mampu menerima rangsang dari lingkungannya, mengubah rangsang
tersebut menjadi impuls, meneruskan impuls tersebut menuju pusat dan akhirnya
pusat akan memberikan jawaban atas rangsang tersebut. Rangkaian kegiatan
tersebut dapat terselenggara karena bentuk sel saraf yang khas yaitu mempunyai
tonjolan yang panjang dan bercabang-cabang. Tidak hanya itu, jenis dan
bagian-bagian jaringan sarafnya pun bervariasi.
Untuk
mengetahui teori-teori yang lebih dalam lagi, maka dalam tulisan ini kami akan
mengangkat tema mengenai jaringan pada hewan, dengan sub tema jaringan saraf dan penyakit
parkinson pda jaringan saraf.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apakah jaringan saraf itu?
2. Bagaimana aktivitas kerja
jaringan saraf?
3. Bagaimanakah susunan jaringan
saraf pada struktur hewan?
4.Apakah yang dimaksud dengan penyakit parkinson?
BAB II
PEMBAHASAN
Jaringan
adalah kumpulan sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama. Jaringan
saraf terdiri dari sel-sel saraf (neuron) dan serabut saraf. Jaringan
saraf berfungsi sebagai penghantar rangsang, yakni membawa rangsang dari alat
penerima rangsang (reseptor),
misalnya alat indra, ke otak, kemudian diteruskan ke otot (efektor) sebagai alat gerak aktif.
A. Jaringan saraf berfungsi :
- Merespon terhadap perubahan lingkungan(irritabilitas)
- Membawa impul-impuls saraf(pesan) ke pusat saraf maupun sebaliknya Konduktivitas)
3. Bereaksi aktif terhadap rangsangan
yang datang berupa gerakan pindah atau menghindar
B. Jaringan
saraf dapat dibedakan menjadi 3 sistem utama, yaitu :
1. Sistem
saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang)
2. Sistem
saraf periferi (saraf kranial dan spinal)
System saraf ini sering juga disebut saraf tepi, dibentuk
oleh beberapa saraf yang berhubungan dengan sistem saraf pusat baik secara
langsung maupun tidak langsung yang terdiri dari 12 pasang bagian tengkorak.
3. Sistem
saraf otonom.
Berfungsi mengatur gerakan tak sadar dari beberapa anggota tubuh,
misalnya detak jantung, pernapasan, pencernaan serta ketika mata kita berkedip.
C. Jaringan
saraf dibangun oleh elemen-elemen sebagai berikut :
a. Elemen-elemen
sesungguhnya (ektodermal) yaitu sel saraf atau neuron. Meski bentuknya bervariasi
tapi fungsinya sama yaitu menghantarkan impuls.
b. Sel-sel
jaringan intersitiel, berfungsi sebagai penyokong sel saraf antara lain yaitu :
·
Sel-sel dari jaringan
neuroglia
·
Neurolema atau disebut
selubung Schwann
·
Sel-sel satelit, sangat
erat hubungannya dengan neuron yang terdapat pada ganglion simpatis dan
serebrospinal.
c. Jaringan
ikat biasa (mesodermal).
D. Pada
jaringan saraf terdapat jenis-jenis sel saraf berdasarkan fungsinya, yaitu :
1. Sel Saraf Sensorik
Berfungsi menghantarkan rangsangan dari reseptor (penerima rangsangan) ke sumsum tulang belakang.
Berfungsi menghantarkan rangsangan dari reseptor (penerima rangsangan) ke sumsum tulang belakang.
2. Sel Saraf Motorik
Berfungsi menghantarkan impuls motorik dari susunan saraf pusat ke efektor.
Berfungsi menghantarkan impuls motorik dari susunan saraf pusat ke efektor.
3. Sel Saraf Penghubung
Merupakan penghubung sel saraf yang satu dengan sel saraf yang lain.
Merupakan penghubung sel saraf yang satu dengan sel saraf yang lain.
E. Struktur
Sel Saraf
Setiap neuron
terdiri dari satu badan sel
yang di dalamnya
terdapat sitoplasma dan inti sel.
Dari badan sel keluar dua macam serabut saraf, yaitu dendrit dan
akson (neurit). Dendrit berfungsi mengirimkan impuls
ke badan sel saraf,
sedangkan akson berfungsi mengirimkan
impuls dari badan sel
ke jaringan lain.
Akson biasanya sangat
panjang. Sebaliknya, dendrit pendek.
Ø Neuron
Sel
saraf terdiri dari suatu badan sel saraf yang dapat berbentuk bulat, lonjong
atau piramid.
-
Inti. Biasanya besar,
jumlahnya dapat 1 atau 2.
-
Letak inti ditengah
badan sel saraf, pada keadaan patologis letaknya dapat eksentris.
Neuron terdiri dari bagian-bagian yaitu :
- Dendrit, yaitu berupa penjuluran yang keluar dari badan sel dan berfungsi membawa rangsang kebadan sel.
- Badan sel, badan sel plasma bergranula yang berasal dari retikulum endoplasma disebut badan nissl dan terdapat nukleus yang besar dan pucat dengan nukleolus didalamnya.
- Neurit (akson),yaitu berupa penjuluran panjang yang berfungsi membawa rangsangan dari badan sel ke neuron lain.
Badan sel saraf dikenal macam-macam tipe dari neuron
yaitu :
1. Neuron
multipolar, (merupakan tipe neuron yang paling umum)
2. Neuron
biopolar, dapat dijumpai pada ganglion telinga dalam dan retina pada mata
3. Neuron
unipolar, dapat dijumpai pada neuron yang membangun ganglion serebrospinal,
disebut pula neuron pseudo-unipolar.
Terdapat
struktur-struktur yang khas hanya terdapat pada neuron saja misalnya :
-
Neurofibril,
-
Badan-badan Nissl,
terdapat pada perikarion dan dendrit
-
Sentrosoma, hanya
terdapat pada neuron yang muda
-
Badan golgi, berfungsi
dalam pernafasan sel.
Hubungan antar neuron
Daerah pertemuan antara 2 buah neuron disebut synaps.
Synaps adalah titik pertemuan antara membran sel dari ujung neuron dengan
membran sel dari neuron lainnya.
Macam-macam
Synaps :
1. Synaps
aksosomatik : hubungan yang terdapat antara ujung akson dengan badan sel saraf
yang lain.
2. Synaps
aksodendritik : hubungan yang terdapat antara ujung akson dengan dendrit
3. Synaps
aksoaksonik dan synaps dendrodendritik.
Ø Akson
Pada
akson terdapat cabang-cabang yang tegak lurus disebut kolateral. Akson
mempunyai selubung yaitu :
1. Selubung
myelin
Dibangun oleh zat-zat yang dsebut
myelin, terdiri dari zat-zat yang kompleks misalnya: kolesterol, fosfolipid dan
macam-macam serebroside. Selubung myelin tidak kontinue tetapi terputus-putus
yang disebut lekuk Ranvier.
Fungsinya
merupakan isolator yaitu untuk mencegah adanya impuls yang pindah ke serabut
saraf lain, juga sebagai transport nutrisi untuk memberi makan pada akson.
2. Selubung
neurilema
Ini
juga sering disebut dengan selubung Schwann, selubung ini kontinue meliputi
akson. Pada setiap segmen dari suatu akson hanya dijumpai satu sel Schwann,
jadi merupakan suatu selubung yang hidup.
Fungsinya
untuk regenerasi dari akson.
Umumnya
akson dengan selubung-selubungnya disebut serabut saraf. Urat saraf adalah
berkas dari serabut-serabut saraf itu. Dalam sistem saraf pusat dan sumsum
tulang belakang terdapat :
1. Bagian
kelabu, terdiri dari badan-badan sel saraf dan serabut-serabut saraf yang tak
bermyelin.
2. Bagian
putih, terdiri dari serabut-serabut saraf bermyelin.
Ø Sitoplasma
Sitoplasma adalah larutan/cairan sel
yang berada di antara membran sel dan inti sel (nukleus). Sitoplasma
mengandung 90% air dan bermacam-macam bahan biokimia untuk kehidupan, seperti
ion-ion dan molekul-molekul garam, asam amino, gula, nukleotida, asam lemak,
vitamin, dan gas-gas yang membentuk larutan.
Ø Penghantaran
Impuls
Impuls
selalu berjalan dari arah dendrit menuju ke perikarion (badan sel saraf) atau
akson, jadi ada polarisasi dinamis dari impuls. Sejumlah komponen sel saraf
diduga ikut terlibat dalam penghantaran impuls, tetapi dari perkembangan akhir
diketahui bahwa peranan utama dipegang oleh membrane akson.
Penghantaran impuls dapat melalui dua cara, yaitu:
•
Penghantaran Impuls melalui Sel Saraf,
dapat terjadi karena adanya perbedaan potensial listrik antara bagian luar dan
bagian dalam sel.
• Penghantaran Impuls
melalui Sinapsis adalah titik temu antara terminal akson salah
satu neuron dengan neuron lain.
Ø Membran
Plasma
Membran plasma berfungsi sebagai
pelindung sel dan mengatur keluar masuknya zat-zat dari dalam atau dari luar
sel. Pada sel hewan terdapat dinding sel sehingga bentuknya kaku atau tetap.
F.
Jaringan ikat saraf
1. Neuroglia,
merupakan sel-sel jaringan pengisi, jaringan yang terdapat pada sistem saraf
pusat yaitu : otak dan sumsum tulang belakang. Dapat dibedakan menjadi :
-
Astrosit sitoplasma
(protoplasma)
Mempunyai inti banyak dan
bercabang-cabang. Dapat berhubungan dengan pembuluh darah dengan perantaraan
pembengkakan dari ujung-ujung kaki perivaskuler yang berperan untuk mengambil
nutrisi, terutama terdapat pada bagian kelabu dari saraf.
-
Astrosit serabut
Mempunyai
inti yang lebih sedikit dan dapat berhubungan dengan pembuluh darah terutama
terdapat pada bagian putih dari jaringan saraf, sedangkan di dalam
sitoplasmanya tampak mengandung serabut-serabut (fibril).
-
Oligodendrosit
Ukurannya
lebih kecil dari astrosit, penyebarannya banyak dijumpai pada bagian putih
maupun pada bagian kelabu dari saraf. intinya sangat sedikit. Oligodendrosit
tidak mempunyai kaki perivaskuler yang langsung berhubungan dengan pembuluh
darah.
Sifatnya:
pada bagian kelabu, oligodendrosit mempunyai kecenderungan untuk berkumpul
dekat badan sel saraf, biasanya disebut satelit-satelit perineural.
Pada
bagian putih mempunyai kecenderungan untuk membungkus serabut-serabut saraf,
seolah-olah sebagai pengganti neurolema. Penyebarannya meliputi pembuluh darah
yang ada di dalam system saraf pusat dan disebut satelit-satelit perivaskuler.
-
Mikroglia.
Dapat disebut juga mesoglia,
penyebarannya lebih banyak pada bagian putih daripada bagian kelabu. Badan sel
lebih kecil daripada astrosit maupun oligodendrosit, intinya kuat menyerap zat
warna, uluran sitoplasma lebih sedikit dari astrosit, tetapi banyak
percabangannya seperti duri-duri halus. Yang meliputi badan saraf disebut
perineural dan yang meliputi pembuluh darah disebut satelit perivaskuler.
-
Spongioblast
Merupakan
sel-sel yang dapat membentuk astrosit maupun oligodendrosit.
2. Ependym,
merupakan selaput yang membatasi rongga-rongga yang terdapat pada otak
(ventrikel otak), dan rongga-rongga sumsum tulang belakang sebagai epithelium.
Fungsinya yaitu pada waktu embrio merupakan bahan dari neuroblast dan
spongioblast, serta merupakan jaringan penyokong dari otak maupun sumsum tulang
belakang.
3. Neurilema,
termasuk juga sel-sel Schwann yang
membungkus serabut-serabut saraf perifer, sel-sel satelit dari ganglion
serebrospinal dan ganglion simpatis. Neurilema mempunyai hubungan erat dengan
badan sel saraf yang dikelilinginya.
Receptor
Receptor
adalah bagian dari tubuh yang dapat menerima rangsang dan mengandung akhiran-akhiran
serabut saraf aferen. Serabut saraf aferen yaitu serabut saraf yang membawa
impuls dari organ ke sistem saraf pusat, sedangkan serabut saraf eferen yaitu
serabut saraf yang membawa impuls dari sistem saraf pusat ke efektor.
Fungsi receptor
adalah untuk mengadakan reaksi terhadap stimulus (rangsang), serta bersifat
spesifik, artinya setiap receptor hanya dapat bereaksi terhadap satu macam
stimulus tertentu.
Receptor dibedakan menjadi :
1. Receptor
somatis, yaitu receptor-receptor yang terdapat di seluruh tubuh, terutama untuk
rasa : tekan, sakit, suhu, posisi, dan gerakan.
2. Receptor
yang merupakan organ-organ indera, terdapat di tempat-tempat tertentu : organ
penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap dan keseimbangan tubuh.
Bagian-bagian lainnya :
1. Eksteroreceptor,
menerima rangsang dari stimulus luar, yaitu receptor-receptor : raba, tekan,
cahaya,sakit, panas, dingin, bau, pendengaran.
2. Propioceptor,
adalah receptor-receptor yang dipengaruhi oleh stimuli yang timbul dalam tubuh
: gerakan dan posisi.
3. Enteroseptor,
receptor-receptor yang dirangsang oleh stimuli yang timbul dalam viscera.
G.
Secara umum akhiran saraf dapat
dibedakan menjadi :
a. akhiran saraf bebas, sering
disebut sebagai :
akhiran saraf yang tak berselubung (non
capsulated), misalnya terdapat pada :
-
Di antara sel-sel
epitel
-
Di antara sel-sel otot
-
Dalam jaringan ikat
-
Dalam selaput-selaput
tubuh.
Umumnya
merupakan receptor-receptor : rasa sakit.
b. akhiran saraf tidak bebas
(capsulated)
Ada beberapa
macam yaitu :
1. Ujung-ujung
dari percabangan saraf aferen yang dilapisi oleh selubung-selubung termasuk
: badan-badan Meissner, terdapat pada
lapisan sub mukosa dalam system pencernaan makanan, serta pada papilla dermis
kulit.
2. Badan-badan
Vater Pacini : dapat dijumpai pada jaringan subkutan kulit, mesenterium,
perimysium otot dan urat, fungsinya merupakan receptor-receptor rasa raba dan
tekan.
3. Badan-badan
lain :
- badan Golgi-Mazzoni, untuk rasa sakit
- badan Krause, untuk rasa dingin
- badan ruffini,
untuk rasa panas
H. Penyakit Parkinson
Penyakit Parkinson adalah penyakit
neurologik kronis progresif , yang menyebabkan ketidakmampuan yang semakin
memburuk dan semakin mengganggu untuk jangka panjang.
Kondisi ini terutama ditandai oleh gangguan gejala motorik seperti tremor
istirahat, kekuatan otot, perubahan postur tubuh,
dan kesulitan atau melambatnya gerakan. Penyakit parkinson juga disebut
penyakit tua.
Penyakit parkinson(paralysis
agitans)adalah penyakit degeneratif saraf yang ditemukan pada tahun 1817 oleh
Dr.James Parkinson.dengan adanya tremor(kejang)pada saat istirahat,kesulitan
untuk memulai pergerakan dan kekakuan otot.Parkinson menyerang sekitar 1
diantara 250 orang yang berusia diatas 40 tahun dan sekitar 1dari 100 orang
yang berusia diatas 65 tahun.
Jauh di dalam otak ada sebuah daerah yang
disebut ganglia basalis.Jika otak memerintahkan suatu aktivitas(misalnya
mengangkat lengan),maka se-sel saraf di
dalam ganglia basalis akan membantu menghaluskan gerakan tersebut dan mengatur
perubahan sikap tubuh.Ganglia basalis mengolah sinyal dan mengantarkan pesan ke
talamus, yang akan menyampaikan informasi yang telah diolah kembali ke korteks
otak besar.
Keseluruhan sinyal tersebut diantarkan
oleh bahan kimia neurotransmiter sebagai impuls listrik di
sepanjang jalur saraf dan diantara saraf-saraf.Neurotransmiter yang paling
utama pada ganglia basalis adalah dopamin.
Pada penyakit Parkinson,sel-sel saraf
pada ganglia basalis mengalami kemunduran sehingga pembentukan dopamine
berkurang dan hubungan dengan sel saraf dan otot lainnya juga lebih
sedikit.Penyebab dari kemunduran sel saraf dan berkurangnya dari dopamine
terkadang tidak diketahui.Penyakit ini cenderung diturukan,meskipun terkadang
factor genetic tidak memegang peran utama.
Pada beberapa kasus,Parkinson merupakan
komplikasi yang sangat lanjut dari ensefalitis karena virus(suatu infeksi yang
menyebabkan peradangan otak).Kasus lainnya terjadi jika penyakit degenerative
lainnya,obat-obatan atau racun memengaruhi atau menghalangi kerja dopamine di
dalam otak.Misalnya obat anti psikosa yang digunakan untuk mengobati paranoia
berat dan skizofrenia menghambat kerja dopamine pada sel saraf.
Simtoma klinis penykit Parkinson
dimulai secara samr-samar dan berkembang secra perlahan-lahan.Pada banyak
penderita,pada mulanya parkinson muncul sebagai
tremor(gemetar) tangan ketika beristirahat,tremor akan berkurang jika tangan
digerakkan secara sengaja dan menghilang saat tidur.Stres emosionalatau
kelelahan bisa memperberat tremor.Pada awalnya tremor terjadi pada satu
tangan,akhirnya akan mengenai tangan lainnya,lengan dan tungkai.Tremor juga
akan mengenai rahang,lidah,kening dan kelopak mata.
Pada sepertiga penderita
parkinson,tremor bukan merupakan gejala awal,pada penderita lainnya tremor
semakin berkurang sejalan dengan berkembangnya penyakit dan sisanya tidak
pernah mengalami tremor.
Penderita mengalami kesulitan dalam
memulai suatu pergerakan dan terjadi kekakuan otot.Jika lengan bawah ditekuk ke
belakang atau diluruskan oleh orang lain,maka gerakannya terasa kaku.Kekakuan
dan imobilitas dapat menyebabkan sakit otot dan kelelahan.Kekakuan dan
kesulitan dalam memulai suatu pergerakan bisa menyebabkan bebagai
kesulitan.Otot-otot kecil di tangan seringkali mengalami gangguan,sehingga
pekerjaan sehari-hari(misalnya mengancingkan baju dan mengikat tali
sepatu)semakin slit dilakukan.
Penderita mengalami kesulitan dalam
melangkah dan seringkali berjalan tertatih-tatih dimana lengannya tidak berayun
sesuai dengan langkahnya.Jika penderita sudah mulai berjalan,mereka mengalami
kesulitan untuk berhenti atau berbalik.Langkahnya bertanbah cepat sehingga
mendorong mereka untuk berlari kecil supaya tidak terjatuh.Sikap tubuhnya
menjadi bungkuk dan sulit mempertahankan keseimbangan sehingga cenderung jatuh
ke depan atau ke belakang.
Wajah penderita menjadi kuarang ekspresif
karena otot-otot wajah untuk membentuk ekspresif tidakbergerak.Pandangan tampak
kosong dengan mulut terbuka dan matanya jarang mengedip.Penderita seringkali
ileran atau tersedak karena kekakuan pada otot wajah dan tenggorokan
menyebabkan kesulitan menelan makanan.
Penderita berbicara sangat pelan dan
tanpa aksen(monoton)dan menjadi gagap karena mengalami kesulitan dalam
mengartikulasikan pikirannya.Sebagian besar penderita memiliki intelektual yang
normal tetapi ada juga yang menjadi pikun.
a.Penyebab penyakit Parkinson :
1. Sampai saat ini penyebab parkinson tidak diketahui secara pasti. Pada individu yang telah kehilangan lebih dari 80 suplai dopamine ( terutama di produksi pada substansia nigra ) cenderung memperlihatkan gejala parkinson, mengingat dopamine merupakan zat yang penting dalam proses pengiriman sinyal antara sel sel saraf di otak untuk mengontrol gerak.
2. Beberapa peneliti membuktikan , jika sejak muda terbiasa menulis dan membaca , akan mengurangi resiko parkinson pada usia tuanya.
1. Sampai saat ini penyebab parkinson tidak diketahui secara pasti. Pada individu yang telah kehilangan lebih dari 80 suplai dopamine ( terutama di produksi pada substansia nigra ) cenderung memperlihatkan gejala parkinson, mengingat dopamine merupakan zat yang penting dalam proses pengiriman sinyal antara sel sel saraf di otak untuk mengontrol gerak.
2. Beberapa peneliti membuktikan , jika sejak muda terbiasa menulis dan membaca , akan mengurangi resiko parkinson pada usia tuanya.
Walau
penyakit parkinson sulit di diagnosa karena gejalanya mirip dengan yang lain ,
namun penyakit ini mempunyai gejala yang umum , antara lain :
1. Tremor Istirahat yaitu gemetar yang tidak terkontrol yang biasanya terjadi pada tangan dan kaki.
2. Rigiditas Otot yaitu ; Kekakuan anggota gerak.
3. Bradiknesia yaitu gerakan melambat.
4. Gangguan berjalan.
5. Perubahan postur ( gangguan keseimbangan ).
1. Tremor Istirahat yaitu gemetar yang tidak terkontrol yang biasanya terjadi pada tangan dan kaki.
2. Rigiditas Otot yaitu ; Kekakuan anggota gerak.
3. Bradiknesia yaitu gerakan melambat.
4. Gangguan berjalan.
5. Perubahan postur ( gangguan keseimbangan ).
Ketika penyakit
ini berkembang , gejala - gejala biasanya meningkat dan berdampak pada
kemampuan orang tersebut untuk bekerja dan berfungsi.Banyak penderita parkinson
juga menderita gangguan yang mempengaruhi pikiran seperti depresi, demensia (
pikun ) , kebingungan dan agitas.
b.Pengobatan
Pada Penyakit parkinson :
Menyusul ditemukannya kinom pada
manusia,kinase protein telah menjadi prioritas terpenting kedua pada upaya
penyembuhan,oleh karena dapat dimodulasi oleh molekullintasan utama telah
ditemukan.Sebuah protein kinase,CK1,CK2,ditemukan memiliki peran yang selama
ini belum diketahui,pada patologi molekular dari beberapa kelainan
neurogeneratif,seperti alzheimer,penyakit parkinson dan sklerosis lateral
amiotrofik.Pencarian senyawa organik penghambatyang spesifik bekerja pada kedua
enzim ini,sekarang telah menjadi tantangan dalam perawatan penyakit tersebut.
Penyakit parkinson dapat diobati dengan
berbagai obat, seperti,levodopa,bromokriptin,pergolid,selegilin,antikolinergik
(benztropin atau obat-obat tersebut yang dapat menyembuhkan atau menghentikan
perkembangan penyakit parkinson,tetapi obat-obat tersebut dapat menyebabkan
penderita lebih mudah melakukan suatu gerakan dan memperpanjang harapan hidup
penderita.
Di dalam otak levodopa,diubah menjadi
dopamin.Obat ini memgurangi tremor dan kekakuan otot dan memperbaiki
gerakan.Penderita parkinson normal bisa kembali menjalani aktivitasnya secara
normal dan penderita yang sebelumny terbaring di tempat tidur menjadi kembali
mandiri.
Pengobatan dasar untuk parknson adalah
mengkonsumsi levodopa-karbidopa dimaksudkan untuk meningkatkan efektivitas
levodopa di dalam otak dan untuk mengurangi efek levodopa yang tidak diinginkan
di luar otak.Mengonsumsi levodopa selama bertahun-tahun bisa menyebabkan
timbulnya gerakan lidah dan bibir yang tidak dikehendaki,wajah menyringi,kepala
mengangguk-angguk,lengan dan tungkai berputar.
Sel-sel saraf penghasil dopaminedari
jaringan janin yang dicangkokan ke dalam otk penderita parkinson bisa
memperbaiki kelainan kimia.Untuk mempertahankan mobilitasnya,penderita
dianjurkanuntuk ttap melakukan kegiatan sehari-harinya sebanyak mungkin dan
mengikuti program latihan secara rytin.Terapi fisik dan pemakaian alat bantu
mekanik bisa membatu penderita tetap mandiri.
Makanan kaya serat bisa membantu
mengatasi sembelit akibat kurangnya aktivitas,dehidrasi danbeberapa obat.Pemberian
makan harus benar-benar diperhatikan karena kekakuan otot dapat menyebabkan
penderita kekurangan gizi.
Sel punca dewasa bisa digunakan untuk
mengobati penyakit parkinson contohnya adalah sel punca dewas yang berasal dari
sumsum tulang belakang dapat menggantikan sel-sel neuron otak yang rusak akibat
penyakit parkinson.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Struktur
tubuh hewan tersusun atas sel, jaringan, organ dan sisitem organ. Jaringan
adalah kumpulan sel-sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Jaringan
saraf misalnya tersusun atas sel-sel saraf atau sering disebut juga dengan
Neuron.
Cara kerja jaringan saraf diantaranya merespon
perubahan lingkungan, membawa impuls-impuls saraf ke pusat saraf maupun
sebaliknya, bereaksi aktif terhadap rangsangan yang dating berupa gerakan
pindah atau menghindar.
Penyakit Parkinson adalah penyakit neurologik kronis progresif , yang
menyebabkan ketidakmampuan yang semakin memburuk dan semakin mengganggu untuk
jangka panjang. Kondisi ini terutama ditandai oleh gangguan gejala motorik
seperti tremor istirahat, kekuatan otot, perubahan postur tubuh,
dan kesulitan atau melambatnya gerakan. Penyakit parkinson juga disebut
penyakit tua.
Pada penyakit Parkinson,sel-sel saraf pada ganglia basalis mengalami
kemunduran sehingga pembentukan dopamine berkurang dan hubungan dengan sel
saraf dan otot lainnya juga lebih sedikit.Penyebab dari kemunduran sel saraf
dan berkurangnya dari dopamine terkadang tidak diketahui.Penyakit ini cenderung
diturukan,meskipun terkadang factor genetic tidak memegang peran utama.
Untuk dapat tetap bekerja aktif jaringan saraf yang kita
miliki, maka jagalah baik-baik dengan menjaga kesehatan tubuh. Misalnya tidak mengkonsumsi obat-obatan dan
minum-minuman adiktif, dapat membantu
jaringan saraf kita tidak terganggu.
DAFTAR PUSTAKA
Istamar Syamsuri,dkk, 2006, IPA BIOLOGI, Jakarta, Erlangga.
Neil A. Campbell, dkk, 2000, Biologi Campbell, Jakarta, Erlangga.
Suripto, Struktur
Hewan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar