Senin, 28 Mei 2012

parkinson


PARKINSON
MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Struktur Hewan
Dosen:Meti Maspupah, M.Pd.  
 

                                    

                                                                           



Disusun Oleh :
ATEP ABDUL LATHIF FAUZI (1210206015)

Pendidikan Biologi III/A
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2011

KATA PENGANTAR
            Segala puji kami panjatkan kehadirat Illahi Rabbi, berkat rahmat dan taufiq-Nya sehingga makalah Struktur Hewan ini dapat diselesaikan. Makalah ini disusun berdasarkan materi yang tertera pada silabus mata kuliah Struktur Hewan pada program S1 Pendidikan Biologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memberikan tambahan referensi bagi mahasiswa agar memahami lebih dalam terhadap materi-materi bab ini.
            Makalah yang berjudul  parkinson disusun untuk memenuhi salah satu tugas  mata kuliah Struktur Hewan yang bertujuan untuk memperluas pemahaman terutama pada pembahasan yang akan disajikan, selain itu juga penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk membiasakan mahasiswa menulis atau menyusun sebuah karya ilmiah. Adapun makalah ini disusun secara ringkas dan sistematis agar pembaca dapat memahami dengan lebih mudah. 
Makalah ini tidak luput dari kekurangan. Karenanya, segala kritik dan saran untuk penyempurnaannya sangat kami nantikan. Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat untuk kita semua.

Bandung, 20 September 2011

          Penulis  


DAFTAR ISI
Kata Pengantar                                                                                                                ......... i
Daftar Isi                                                                                                                          ........ ii
          BAB 1       Pendahuluan
                            1.1     Latar Belakang
                            1.2     Rumusan Masalah
          BAB 2       Pembahasan
                            A.      Fungsi jaringan saraf.......................................................................... 1
                            B.      Sistem jaringan saraf.......................................................................... 1
                            C.      Elemen-elemen jaringan saraf  ........................................................... 1
                            D.      Jenis-jenis sel saraf............................................................................. 2
                             E.      Struktur sel saraf............................................................................... 2
                            F.      Jaringan ikat saraf............................................................................... 5
                            G.      Akhiran saraf...................................................................................... 7
                            H.      Penyakit Parkinson............................................................................. 8
          BAB 3       Penutup
                            Kesimpulan
          Daftar Pustaka

BAB I
PENDAHULIUAN
1.1   Latar Belakang
Jaringan saraf  terdapat hampir di seluruh jaringan tubuh sebagai jaringan komunikasi. Dalam melaksanakan fungsinya, jaringan saraf mampu menerima rangsang dari lingkungannya, mengubah rangsang tersebut menjadi impuls, meneruskan impuls tersebut menuju pusat dan akhirnya pusat akan memberikan jawaban atas rangsang tersebut. Rangkaian kegiatan tersebut dapat terselenggara karena bentuk sel saraf yang khas yaitu mempunyai tonjolan yang panjang dan bercabang-cabang. Tidak hanya itu, jenis dan bagian-bagian jaringan sarafnya pun bervariasi.
Untuk mengetahui teori-teori yang lebih dalam lagi, maka dalam tulisan ini kami akan mengangkat tema mengenai jaringan pada hewan, dengan sub tema jaringan saraf dan penyakit parkinson pda jaringan saraf. 

1.2 Rumusan Masalah
            1. Apakah jaringan saraf itu?
            2. Bagaimana aktivitas kerja jaringan saraf?
            3. Bagaimanakah susunan jaringan saraf pada struktur hewan?
4.Apakah yang dimaksud dengan  penyakit parkinson?

               

BAB II
PEMBAHASAN
            Jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama. Jaringan saraf  terdiri dari sel-sel saraf (neuron) dan serabut saraf. Jaringan saraf berfungsi sebagai penghantar rangsang, yakni membawa rangsang dari alat penerima rangsang (reseptor), misalnya alat indra, ke otak, kemudian diteruskan ke otot (efektor) sebagai alat gerak aktif.
A.      Jaringan saraf berfungsi :
  1. Merespon terhadap perubahan lingkungan(irritabilitas)
  2. Membawa impul-impuls saraf(pesan) ke pusat saraf maupun sebaliknya Konduktivitas)
3.      Bereaksi aktif terhadap rangsangan yang datang berupa gerakan pindah atau menghindar
B.       Jaringan saraf dapat dibedakan menjadi 3 sistem utama, yaitu :
1.      Sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang)
2.      Sistem saraf periferi (saraf kranial dan spinal)
System saraf ini sering juga disebut saraf tepi, dibentuk oleh beberapa saraf yang berhubungan dengan sistem saraf pusat baik secara langsung maupun tidak langsung yang terdiri dari 12 pasang bagian tengkorak.
3.      Sistem saraf otonom.
Berfungsi mengatur gerakan tak sadar dari beberapa anggota tubuh, misalnya detak jantung, pernapasan, pencernaan serta ketika mata kita berkedip.

C.       Jaringan saraf dibangun oleh elemen-elemen sebagai berikut :
a.       Elemen-elemen sesungguhnya (ektodermal) yaitu sel saraf atau neuron. Meski bentuknya bervariasi tapi fungsinya sama yaitu menghantarkan impuls.
b.      Sel-sel jaringan intersitiel, berfungsi sebagai penyokong sel saraf antara lain yaitu :
·           Sel-sel dari jaringan neuroglia
·           Neurolema atau disebut selubung Schwann
·           Sel-sel satelit, sangat erat hubungannya dengan neuron yang terdapat pada ganglion simpatis dan serebrospinal.
c.       Jaringan ikat biasa (mesodermal).

D.      Pada jaringan saraf terdapat jenis-jenis sel saraf berdasarkan fungsinya, yaitu :
1.      Sel Saraf Sensorik
Berfungsi  menghantarkan  rangsangan dari reseptor (penerima rangsangan) ke sumsum tulang belakang.
2.      Sel Saraf Motorik
Berfungsi     menghantarkan      impuls motorik  dari  susunan   saraf  pusat ke efektor.
3.      Sel Saraf Penghubung
Merupakan  penghubung  sel saraf yang satu dengan sel saraf yang lain.
E.       Struktur Sel Saraf 
Setiap  neuron  terdiri dari satu badan sel    yang     di    dalamnya     terdapat  sitoplasma dan inti sel. Dari badan sel keluar dua macam serabut saraf, yaitu dendrit  dan  akson  (neurit).   Dendrit berfungsi    mengirimkan   impuls   ke badan  sel  saraf,   sedangkan    akson berfungsi   mengirimkan  impuls   dari badan  sel  ke  jaringan  lain.     Akson biasanya  sangat panjang.  Sebaliknya, dendrit pendek.

Ø  Neuron
Sel saraf terdiri dari suatu badan sel saraf yang dapat berbentuk bulat, lonjong atau piramid.
-          Inti. Biasanya besar, jumlahnya dapat 1 atau 2.
-          Letak inti ditengah badan sel saraf, pada keadaan patologis letaknya dapat eksentris.
Neuron terdiri dari bagian-bagian yaitu :
  1. Dendrit,  yaitu berupa penjuluran yang keluar dari badan sel dan berfungsi membawa rangsang kebadan sel.
  2. Badan sel, badan sel plasma bergranula yang berasal dari retikulum endoplasma disebut badan nissl dan terdapat nukleus yang besar dan pucat dengan nukleolus didalamnya.
  3. Neurit (akson),yaitu berupa penjuluran panjang yang berfungsi membawa rangsangan dari badan sel ke neuron lain.
Badan sel saraf dikenal macam-macam tipe dari neuron yaitu :
1.      Neuron multipolar, (merupakan tipe neuron yang paling umum)
2.      Neuron biopolar, dapat dijumpai pada ganglion telinga dalam dan retina pada mata
3.      Neuron unipolar, dapat dijumpai pada neuron yang membangun ganglion serebrospinal, disebut pula neuron pseudo-unipolar.
Terdapat struktur-struktur yang khas hanya terdapat pada neuron saja misalnya :
-          Neurofibril,
-          Badan-badan Nissl, terdapat pada perikarion dan dendrit
-          Sentrosoma, hanya terdapat pada neuron yang muda
-          Badan golgi, berfungsi dalam pernafasan sel.
Hubungan antar neuron
Daerah pertemuan antara 2 buah neuron disebut synaps. Synaps adalah titik pertemuan antara membran sel dari ujung neuron dengan membran sel dari neuron lainnya.
Macam-macam Synaps :
1.      Synaps aksosomatik : hubungan yang terdapat antara ujung akson dengan badan sel saraf yang lain.
2.      Synaps aksodendritik : hubungan yang terdapat antara ujung akson dengan dendrit
3.      Synaps aksoaksonik dan synaps dendrodendritik.

Ø  Akson 
Pada akson terdapat cabang-cabang yang tegak lurus disebut kolateral. Akson mempunyai selubung yaitu :
1.      Selubung myelin
Dibangun oleh zat-zat yang dsebut myelin, terdiri dari zat-zat yang kompleks misalnya: kolesterol, fosfolipid dan macam-macam serebroside. Selubung myelin tidak kontinue tetapi terputus-putus yang disebut lekuk Ranvier.
Fungsinya merupakan isolator yaitu untuk mencegah adanya impuls yang pindah ke serabut saraf lain, juga sebagai transport nutrisi untuk memberi makan pada akson.
2.      Selubung neurilema
Ini juga sering disebut dengan selubung Schwann, selubung ini kontinue meliputi akson. Pada setiap segmen dari suatu akson hanya dijumpai satu sel Schwann, jadi merupakan suatu selubung yang hidup.
Fungsinya untuk regenerasi dari akson.
Umumnya akson dengan selubung-selubungnya disebut serabut saraf. Urat saraf adalah berkas dari serabut-serabut saraf itu. Dalam sistem saraf pusat dan sumsum tulang belakang terdapat :
1.      Bagian kelabu, terdiri dari badan-badan sel saraf dan serabut-serabut saraf yang tak bermyelin.
2.      Bagian putih, terdiri dari serabut-serabut saraf bermyelin.

Ø  Sitoplasma
Sitoplasma adalah larutan/cairan sel yang berada di antara membran sel dan inti sel (nukleus).  Sitoplasma mengandung 90% air dan bermacam-macam bahan biokimia untuk kehidupan, seperti ion-ion dan molekul-molekul garam, asam amino, gula, nukleotida, asam lemak, vitamin, dan gas-gas yang membentuk larutan.

Ø  Penghantaran Impuls
Impuls selalu berjalan dari arah dendrit menuju ke perikarion (badan sel saraf) atau akson, jadi ada polarisasi dinamis dari impuls. Sejumlah komponen sel saraf diduga ikut terlibat dalam penghantaran impuls, tetapi dari perkembangan akhir diketahui bahwa peranan utama dipegang oleh membrane akson.
Penghantaran impuls dapat melalui dua cara, yaitu:
         Penghantaran Impuls melalui Sel Saraf, dapat terjadi karena adanya perbedaan potensial listrik antara bagian luar dan bagian dalam sel.
       Penghantaran Impuls melalui Sinapsis adalah titik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan neuron lain.

Ø  Membran Plasma
Membran plasma berfungsi sebagai pelindung sel dan mengatur keluar masuknya zat-zat dari dalam atau dari luar sel. Pada sel hewan terdapat dinding sel sehingga bentuknya kaku atau tetap.


F.        Jaringan ikat saraf
1.      Neuroglia, merupakan sel-sel jaringan pengisi, jaringan yang terdapat pada sistem saraf pusat yaitu : otak dan sumsum tulang belakang. Dapat dibedakan menjadi :
-          Astrosit sitoplasma (protoplasma)
Mempunyai inti banyak dan bercabang-cabang. Dapat berhubungan dengan pembuluh darah dengan perantaraan pembengkakan dari ujung-ujung kaki perivaskuler yang berperan untuk mengambil nutrisi, terutama terdapat pada bagian kelabu dari saraf.

-          Astrosit serabut
Mempunyai inti yang lebih sedikit dan dapat berhubungan dengan pembuluh darah terutama terdapat pada bagian putih dari jaringan saraf, sedangkan di dalam sitoplasmanya tampak mengandung serabut-serabut (fibril).

-          Oligodendrosit
Ukurannya lebih kecil dari astrosit, penyebarannya banyak dijumpai pada bagian putih maupun pada bagian kelabu dari saraf. intinya sangat sedikit. Oligodendrosit tidak mempunyai kaki perivaskuler yang langsung berhubungan dengan pembuluh darah.
Sifatnya: pada bagian kelabu, oligodendrosit mempunyai kecenderungan untuk berkumpul dekat badan sel saraf, biasanya disebut satelit-satelit perineural.
Pada bagian putih mempunyai kecenderungan untuk membungkus serabut-serabut saraf, seolah-olah sebagai pengganti neurolema. Penyebarannya meliputi pembuluh darah yang ada di dalam system saraf pusat dan disebut satelit-satelit perivaskuler.

-          Mikroglia.
Dapat disebut juga mesoglia, penyebarannya lebih banyak pada bagian putih daripada bagian kelabu. Badan sel lebih kecil daripada astrosit maupun oligodendrosit, intinya kuat menyerap zat warna, uluran sitoplasma lebih sedikit dari astrosit, tetapi banyak percabangannya seperti duri-duri halus. Yang meliputi badan saraf disebut perineural dan yang meliputi pembuluh darah disebut satelit perivaskuler.

-          Spongioblast
Merupakan sel-sel yang dapat membentuk astrosit maupun oligodendrosit.

2.      Ependym, merupakan selaput yang membatasi rongga-rongga yang terdapat pada otak (ventrikel otak), dan rongga-rongga sumsum tulang belakang sebagai epithelium. Fungsinya yaitu pada waktu embrio merupakan bahan dari neuroblast dan spongioblast, serta merupakan jaringan penyokong dari otak maupun sumsum tulang belakang.
3.      Neurilema, termasuk juga sel-sel Schwann  yang membungkus serabut-serabut saraf perifer, sel-sel satelit dari ganglion serebrospinal dan ganglion simpatis. Neurilema mempunyai hubungan erat dengan badan sel saraf yang dikelilinginya.

Receptor
            Receptor adalah bagian dari tubuh yang dapat menerima rangsang dan mengandung akhiran-akhiran serabut saraf aferen. Serabut saraf aferen yaitu serabut saraf yang membawa impuls dari organ ke sistem saraf pusat, sedangkan serabut saraf eferen yaitu serabut saraf yang membawa impuls dari sistem saraf pusat ke efektor.
Fungsi receptor adalah untuk mengadakan reaksi terhadap stimulus (rangsang), serta bersifat spesifik, artinya setiap receptor hanya dapat bereaksi terhadap satu macam stimulus tertentu.
Receptor dibedakan menjadi :
1.      Receptor somatis, yaitu receptor-receptor yang terdapat di seluruh tubuh, terutama untuk rasa : tekan, sakit, suhu, posisi, dan gerakan.
2.      Receptor yang merupakan organ-organ indera, terdapat di tempat-tempat tertentu : organ penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap dan keseimbangan tubuh.
Bagian-bagian lainnya :
1.      Eksteroreceptor, menerima rangsang dari stimulus luar, yaitu receptor-receptor : raba, tekan, cahaya,sakit, panas, dingin, bau, pendengaran.
2.      Propioceptor, adalah receptor-receptor yang dipengaruhi oleh stimuli yang timbul dalam tubuh : gerakan dan posisi.
3.      Enteroseptor, receptor-receptor yang dirangsang oleh stimuli yang timbul dalam viscera.
G.   Secara umum akhiran saraf dapat dibedakan menjadi :
a. akhiran saraf bebas, sering disebut sebagai :
     akhiran saraf yang tak berselubung (non capsulated), misalnya terdapat pada :
-          Di antara sel-sel epitel
-          Di antara sel-sel otot
-          Dalam jaringan ikat
-          Dalam selaput-selaput tubuh.
Umumnya merupakan receptor-receptor : rasa sakit.
b. akhiran saraf tidak bebas (capsulated)
Ada beberapa macam yaitu :
1.      Ujung-ujung dari percabangan saraf aferen yang dilapisi oleh selubung-selubung termasuk :   badan-badan Meissner, terdapat pada lapisan sub mukosa dalam system pencernaan makanan, serta pada papilla dermis kulit.
2.      Badan-badan Vater Pacini : dapat dijumpai pada jaringan subkutan kulit, mesenterium, perimysium otot dan urat, fungsinya merupakan receptor-receptor rasa raba dan tekan.
3.      Badan-badan lain :
-  badan Golgi-Mazzoni, untuk rasa sakit
-  badan Krause, untuk rasa dingin
- badan ruffini, untuk rasa panas


H.      Penyakit Parkinson
      Penyakit Parkinson adalah penyakit neurologik kronis progresif , yang menyebabkan ketidakmampuan yang semakin memburuk dan semakin mengganggu  untuk  jangka panjang. Kondisi ini terutama ditandai oleh gangguan gejala motorik seperti tremor istirahat, kekuatan otot, perubahan postur tubuh, dan kesulitan atau melambatnya gerakan. Penyakit parkinson juga disebut penyakit tua.
      Penyakit parkinson(paralysis agitans)adalah penyakit degeneratif saraf yang ditemukan pada tahun 1817 oleh Dr.James Parkinson.dengan adanya tremor(kejang)pada saat istirahat,kesulitan untuk memulai pergerakan dan kekakuan otot.Parkinson menyerang sekitar 1 diantara 250 orang yang berusia diatas 40 tahun dan sekitar 1dari 100 orang yang berusia diatas 65 tahun.
      Jauh di dalam otak ada sebuah daerah yang disebut ganglia basalis.Jika otak memerintahkan suatu aktivitas(misalnya mengangkat lengan),maka se-sel saraf  di dalam ganglia basalis akan membantu menghaluskan gerakan tersebut dan mengatur perubahan sikap tubuh.Ganglia basalis mengolah sinyal dan mengantarkan pesan ke talamus, yang akan menyampaikan informasi yang telah diolah kembali ke korteks otak besar.
      Keseluruhan sinyal tersebut diantarkan oleh bahan kimia neurotransmiter sebagai impuls listrik di sepanjang jalur saraf dan diantara saraf-saraf.Neurotransmiter yang paling utama pada ganglia basalis adalah dopamin.
      Pada penyakit Parkinson,sel-sel saraf pada ganglia basalis mengalami kemunduran sehingga pembentukan dopamine berkurang dan hubungan dengan sel saraf dan otot lainnya juga lebih sedikit.Penyebab dari kemunduran sel saraf dan berkurangnya dari dopamine terkadang tidak diketahui.Penyakit ini cenderung diturukan,meskipun terkadang factor genetic tidak memegang peran utama.
      Pada beberapa kasus,Parkinson merupakan komplikasi yang sangat lanjut dari ensefalitis karena virus(suatu infeksi yang menyebabkan peradangan otak).Kasus lainnya terjadi jika penyakit degenerative lainnya,obat-obatan atau racun memengaruhi atau menghalangi kerja dopamine di dalam otak.Misalnya obat anti psikosa yang digunakan untuk mengobati paranoia berat dan skizofrenia menghambat kerja dopamine pada sel saraf.
      Simtoma klinis penykit Parkinson dimulai secara samr-samar dan berkembang secra perlahan-lahan.Pada banyak penderita,pada mulanya parkinson muncul sebagai tremor(gemetar) tangan ketika beristirahat,tremor akan berkurang jika tangan digerakkan secara sengaja dan menghilang saat tidur.Stres emosionalatau kelelahan bisa memperberat tremor.Pada awalnya tremor terjadi pada satu tangan,akhirnya akan mengenai tangan lainnya,lengan dan tungkai.Tremor juga akan mengenai rahang,lidah,kening dan kelopak mata.
       Pada sepertiga penderita parkinson,tremor bukan merupakan gejala awal,pada penderita lainnya tremor semakin berkurang sejalan dengan berkembangnya penyakit dan sisanya tidak pernah mengalami tremor.
       Penderita mengalami kesulitan dalam memulai suatu pergerakan dan terjadi kekakuan otot.Jika lengan bawah ditekuk ke belakang atau diluruskan oleh orang lain,maka gerakannya terasa kaku.Kekakuan dan imobilitas dapat menyebabkan sakit otot dan kelelahan.Kekakuan dan kesulitan dalam memulai suatu pergerakan bisa menyebabkan bebagai kesulitan.Otot-otot kecil di tangan seringkali mengalami gangguan,sehingga pekerjaan sehari-hari(misalnya mengancingkan baju dan mengikat tali sepatu)semakin slit dilakukan.
      Penderita mengalami kesulitan dalam melangkah dan seringkali berjalan tertatih-tatih dimana lengannya tidak berayun sesuai dengan langkahnya.Jika penderita sudah mulai berjalan,mereka mengalami kesulitan untuk berhenti atau berbalik.Langkahnya bertanbah cepat sehingga mendorong mereka untuk berlari kecil supaya tidak terjatuh.Sikap tubuhnya menjadi bungkuk dan sulit mempertahankan keseimbangan sehingga cenderung jatuh ke depan atau ke belakang.
      Wajah penderita menjadi kuarang ekspresif karena otot-otot wajah untuk membentuk ekspresif tidakbergerak.Pandangan tampak kosong dengan mulut terbuka dan matanya jarang mengedip.Penderita seringkali ileran atau tersedak karena kekakuan pada otot wajah dan tenggorokan menyebabkan kesulitan menelan makanan.
      Penderita berbicara sangat pelan dan tanpa aksen(monoton)dan menjadi gagap karena mengalami kesulitan dalam mengartikulasikan pikirannya.Sebagian besar penderita memiliki intelektual yang normal tetapi ada juga yang menjadi pikun.

a.Penyebab penyakit Parkinson :

1.
Sampai saat ini penyebab parkinson tidak diketahui secara pasti. Pada individu yang telah kehilangan lebih dari 80 suplai dopamine ( terutama di produksi pada substansia nigra ) cenderung memperlihatkan gejala parkinson, mengingat dopamine merupakan zat yang penting dalam proses pengiriman sinyal antara sel sel saraf di otak untuk mengontrol gerak.

2. Beberapa peneliti membuktikan , jika sejak muda terbiasa menulis dan membaca , akan mengurangi resiko parkinson pada usia tuanya.
Walau penyakit parkinson sulit di diagnosa karena gejalanya mirip dengan yang lain , namun penyakit ini mempunyai gejala yang umum , antara lain :

1. Tremor Istirahat yaitu gemetar yang tidak terkontrol yang biasanya terjadi pada tangan dan kaki.
2. Rigiditas Otot yaitu ; Kekakuan anggota gerak.
3. Bradiknesia yaitu gerakan melambat.
4. Gangguan berjalan.
5. Perubahan postur ( gangguan keseimbangan ).
Ketika penyakit ini berkembang , gejala - gejala biasanya meningkat dan berdampak pada kemampuan orang tersebut untuk bekerja dan berfungsi.Banyak penderita parkinson juga menderita gangguan yang mempengaruhi pikiran seperti depresi, demensia ( pikun ) , kebingungan dan agitas.
b.Pengobatan Pada Penyakit parkinson :
          Menyusul ditemukannya kinom pada manusia,kinase protein telah menjadi prioritas terpenting kedua pada upaya penyembuhan,oleh karena dapat dimodulasi oleh molekullintasan utama telah ditemukan.Sebuah protein kinase,CK1,CK2,ditemukan memiliki peran yang selama ini belum diketahui,pada patologi molekular dari beberapa kelainan neurogeneratif,seperti alzheimer,penyakit parkinson dan sklerosis lateral amiotrofik.Pencarian senyawa organik penghambatyang spesifik bekerja pada kedua enzim ini,sekarang telah menjadi tantangan dalam perawatan penyakit tersebut.
      Penyakit parkinson dapat diobati dengan berbagai obat, seperti,levodopa,bromokriptin,pergolid,selegilin,antikolinergik (benztropin atau obat-obat tersebut yang dapat menyembuhkan atau menghentikan perkembangan penyakit parkinson,tetapi obat-obat tersebut dapat menyebabkan penderita lebih mudah melakukan suatu gerakan dan memperpanjang harapan hidup penderita.
      Di dalam otak levodopa,diubah menjadi dopamin.Obat ini memgurangi tremor dan kekakuan otot dan memperbaiki gerakan.Penderita parkinson normal bisa kembali menjalani aktivitasnya secara normal dan penderita yang sebelumny terbaring di tempat tidur menjadi kembali mandiri.
       Pengobatan dasar untuk parknson adalah mengkonsumsi levodopa-karbidopa dimaksudkan untuk meningkatkan efektivitas levodopa di dalam otak dan untuk mengurangi efek levodopa yang tidak diinginkan di luar otak.Mengonsumsi levodopa selama bertahun-tahun bisa menyebabkan timbulnya gerakan lidah dan bibir yang tidak dikehendaki,wajah menyringi,kepala mengangguk-angguk,lengan dan tungkai berputar.
      Sel-sel saraf penghasil dopaminedari jaringan janin yang dicangkokan ke dalam otk penderita parkinson bisa memperbaiki kelainan kimia.Untuk mempertahankan mobilitasnya,penderita dianjurkanuntuk ttap melakukan kegiatan sehari-harinya sebanyak mungkin dan mengikuti program latihan secara rytin.Terapi fisik dan pemakaian alat bantu mekanik bisa membatu penderita tetap mandiri.
      Makanan kaya serat bisa membantu mengatasi sembelit akibat kurangnya aktivitas,dehidrasi danbeberapa obat.Pemberian makan harus benar-benar diperhatikan karena kekakuan otot dapat menyebabkan penderita kekurangan gizi.
      Sel punca dewasa bisa digunakan untuk mengobati penyakit parkinson contohnya adalah sel punca dewas yang berasal dari sumsum tulang belakang dapat menggantikan sel-sel neuron otak yang rusak akibat penyakit parkinson.

           



BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
            Struktur tubuh hewan tersusun atas sel, jaringan, organ dan sisitem organ. Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Jaringan saraf misalnya tersusun atas sel-sel saraf atau sering disebut juga dengan Neuron.
Cara kerja jaringan saraf diantaranya merespon perubahan lingkungan, membawa impuls-impuls saraf ke pusat saraf maupun sebaliknya, bereaksi aktif terhadap rangsangan yang dating berupa gerakan pindah atau menghindar.
Penyakit Parkinson adalah penyakit neurologik kronis progresif , yang menyebabkan ketidakmampuan yang semakin memburuk dan semakin mengganggu untuk jangka panjang. Kondisi ini terutama ditandai oleh gangguan gejala motorik seperti tremor istirahat, kekuatan otot, perubahan postur tubuh, dan kesulitan atau melambatnya gerakan. Penyakit parkinson juga disebut penyakit tua.
Pada penyakit Parkinson,sel-sel saraf pada ganglia basalis mengalami kemunduran sehingga pembentukan dopamine berkurang dan hubungan dengan sel saraf dan otot lainnya juga lebih sedikit.Penyebab dari kemunduran sel saraf dan berkurangnya dari dopamine terkadang tidak diketahui.Penyakit ini cenderung diturukan,meskipun terkadang factor genetic tidak memegang peran utama.
Untuk dapat tetap bekerja aktif jaringan saraf yang kita miliki, maka jagalah baik-baik dengan menjaga kesehatan tubuh. Misalnya  tidak mengkonsumsi obat-obatan dan minum-minuman  adiktif, dapat membantu jaringan saraf kita tidak terganggu.



               

DAFTAR PUSTAKA
Istamar Syamsuri,dkk, 2006, IPA BIOLOGI, Jakarta, Erlangga.
Neil A. Campbell, dkk, 2000, Biologi Campbell, Jakarta, Erlangga.
Suripto, Struktur Hewan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar